Silahkan Mencari!!!

Rabu, 09 Februari 2011

Sunshine Of Love (Series 2004)


Details
Title: 햇빛 쏟아지다 / Haetbit Ssodajida
Also Known As: Sunshine of Love / Sunlight Pours Down / Rays of Sunshine
Episodes: 16
Broadcast network: SBS
Broadcast period: 2004-Feb-11 to 2004-Apr-01
Air time: Wednesday & Thursday 21:55
Viewership Ratings: peak=14.4% average=11.9%

Synopsis
Yeon Woo (Song Hye Kyo) grew up happy in a loving family. One day, her father had died mysteriously, and her mother remarried a man who was 10 years younger than her. Misfortunes never come singly. Her mother died of Wilson's disease and her step-father ran away with money. Min Ho (Ryu Seung Bum), an old friend of hers, is always there to comfort her. Min Ho decided to be a policeman to catch a murderer who killed Yeon Woo’s father. Eun Sup (Jo Hyun Jae) came back to Korea with the sole purpose of stopping his lover Soo Ah (Choi Yoo Jung) from getting married, but Soo Ah gave him an outright denial. To make matter worse, his father sent people over to his hotel to catch him. He ran away from the hotel and he accidentally fell into the subway track and became unconscious. Yeon Woo saw the whole scene in the platform and saved his life. Eun Sup asked her if he could stay in her place temporarily since he had no place to go. So Yeon Woo, Min Ho and Eun Sup all started living in a same house...

Cast
Song Hye Kyo as Ji Yeon Woo
Ryu Seung Bum as Kim Min Ho
Jo Hyun Jae as Jung Eun Sup
Choi Yoo Jung as Lee Soo Ah

Extended Cast
Oh Dae Gyu as Oh Dal Jae (Yeon Woo's stepfather)
Song Jae Ho as Jung Seung Bum (Eun Sup's father)
Kim Mi Kyung as Han Jung Do (Min Ho's mother)
Kang Shin Il as Min Ho's supervisor
Kim So Yun
Yeo Ho Min
Dok Go Jun
Choi Duk Moon
Park Hyo Joo
Lee Young Yoo
Kim Il Woo
Kim Byung Choon

Production Credits
Screenwriter: Jo Jung Hwa
Producer: Goo Bon Geun
Director: Kim Jong Hyuk
Assistant Director: Joo Dong Min and Kwon Hyuk Chan

Sunshine Of Love
Episode 1
Ji Yeon-woo adalah seorang gadis yatim-piatu yang tinggal bersama adik tirinya Oh Ye-kang setelah ayah tirinya yang bernama Oh Dal-jae 'menghilang' akibat berhutang banyak pada rentenir. Sehari-harinya, gadis itu bekerja sebagai penjual baterei di gerbong stasiun bawah tanah.

Karakternya yang tenang namun percaya diri saat berjualan membuat seorang pria bernama Jung Eun-sup kagum saat keduanya berpapasan di dalam gerbong. Eun-sup sendiri adalah anak konglomerat yang tinggal dengan sang ibu di Perancis setelah kedua orang tuanya berpisah, namun kembali ke Korea untuk mencegah pernikahan gadis yang dicintainya.

Siapa sangka, gadis yang berusia lebih tua itu menolak saat diajak kembali ke Paris dan bertahan ingin tinggal di Seoul dengan suami yang baru dinikahinya. Kejadian ini membuat Eun-sup, yang telah kehilangan kasih sayang orang tuanya sejak kecil, semakin tidak percaya akan cinta.

Saat menjajakan barang dagangannya, Yeon-woo dicegat oleh sahabat masa kecilnya Kim Min-ho yang berprofesi sebagai polisi. Min-ho sendiri semula ditugaskan di kota lain, namun karena satu dan lain hal dipindahkan menjadi polisi lalu-lintas. Hal ini membuat ibu pria itu kecewa, yang mengancam tidak akan menerima putranya kembali kerumah.

Saat pulang menjemput Ye-kang, Yeon-woo kaget melihat dua orang preman mengobrak-abrik rumahnya. Rupanya, mereka berusaha menekan gadis itu supaya membayar hutang-hutang sang ayah yang bertumpuk, namun dengan tenang gadis itu malah menantang supaya nyawanya dihabisi. Saat memandikan sang adik, mendadak Dal-jae ayah tirinya muncul.

Setelah menyiram pria tidak bertanggung jawab itu, keduanya sempat adu mulut namun terhenti oleh tangis Ye-kang. Rupanya selain mendoakan arwah ibu Yeon-woo yang telah empat tahun meninggal, pria itu datang untuk meminjam uang. Yeon-woo yang gusar langsung pergi meninggalkan ayah tirinya, namun Min-ho yang kebetulan ada disana mampu menghiburnya.

Meski diam-diam menyukai gadis itu, namun Min-ho tidak berani mengutarakan isi hatinya karena tahu Yeon-woo lebih membutuhkannya sebagai teman. Dengan senang hati, ia mengantar Yeon-woo ke tempat kerjanya. Saat keduanya pergi, Dal-jae kembali pergi meninggalkan keluarganya sambil membawa tabungan Yeon-woo.

Sementara itu, kehadiran Eun-sup di Korea telah diketahui sang ayah, yang langsung mengirim anak buahnya untuk membawa pria itu kembali. Sempat terjadi kejar-kejaran seru, Eun-sup pingsan karena kepalanya membentur rel. Yeon-woo dan Min-ho yang kebetulan ada disana berusaha menolong, namun dari arah berlawanan mendadak terdengar bunyi kereta yang melaju kencang.


Episode 2
Karena tidak mempunyai uang, Eun-sup nekat mendatangi hotel tempatnya menginap namun ketahuan oleh anak buah suruhan kakaknya Sang-kuk. Terjadi kejar-kejaran seru, yang berakhir di stasiun kereta api bawah tanah dimana pria itu pingsan akibat terjatuh dan kepalanya membentur rel.

Melihat kejadian itu, Yeon-woo yang siap berjualan sempat ragu-ragu menolong namun ia teringat dengan cerita yang pernah dibacakan Ye-kang. Bersama Min-ho, gadis itu berhasil menolong Eun-sup meski hasilnya ia harus kehilangan barang dagangan. Dasar apes, di kantor polisi pria yang ditolongnya malah mengalami amnesia.

Rupanya hal itu hanya siasat Eun-sup, ia menawarkan uang 50 juta asalkan Yeon-woo mau menampungnya selama lima hari. Sempat marah karena merasa ditipu, Yeon-woo akhirnya setuju dengan rencana tersebut karena ia sangat membutuhkan uang pemberian Eun-sup tersebut.

Tidak ada yang tahu, bahwa sebenarnya Sang-kuk berencana untuk memisahkan Eun-sup supaya tidak bertemu dengan sang ayah karena kuatir dengan masalah warisan. Untuk itu, pria berkacamata itu menempatkan anak buahnya untuk memata-matai setiap gerak-gerik sang adik dan melaporkan pada sang ayah bahwa Eun-sup telah kembali ke Perancis.

Tinggal dirumah Yeon-woo bersama Ye-kang ternyata tidak semudah yang dikira, pasalnya Eun-sup terbiasa dengan gaya hidup mewah. Meski begitu, ia tidak menolak ketika disodorkan semangkuk mie buatan tuan rumah.

Sempat tidak diperbolehkan meminjam kartu telepon, Eun-sup 'ditolong' oleh Ye-kang namun ia gagal menghubungi orang yang dicari. Saat kembali, ia terkejut melihat kemunculan dua orang rentenir yang telah mengobrak-abrik rumah Yeon-woo. Meski menyelamatkan gadis itu dengan jaminan cincin keluarga, namun reaksi orang yang ditolong tetap dingin sehingga Eun-sup sempat jengkel.

Kejadian dirumah Yeon-woo tersebut terus diamati oleh anak buah Sang-kuk, yang kemudian menghajar dua preman tersebut hingga babak-belur dan merebut cincin sang adik. Sementara itu, Min-ho yang 'kabur' dari pekerjaannya untuk mencari Dal-jae ayah tiri Yeon-woo mulai mendapat titik terang.


Episode 3
Saat dirumah berdua dengan Ye-kang, Eun-sup yang juga dikenal dengan nama Philip terkesan melihat gadis cilik itu mengerti banyak hal. Dari Ye-kang, pria itu tahu tentang penyakit kanker yang diderita dan cerita tas Yeon-woo yang hilang karena menyelamatkannya.

Mendengar Ye-kang kelaparan, Eun-sup unjuk gigi dan mulai memasak makanan. Rupanya, pria ini memiliki kemampuan masak yang hebat. Di tempat lain, Yeon-woo yang berniat melamar pekerjaan di sebuah bar mengurungkan niatnya.

Obrolan dengan Min-ho yang kebetulan lewat semakin menambah semangat hidupnya. Melihat gadis itu tersenyum diiringi turunnya salju, Min-ho membatin bahagia dan sadar kalau cintanya terhadap sahabat sejak kecilnya tersebut bakal abadi. Namun sampai dirumah, ia malah ditegur keras sang ibu karena tidak bisa berhenti bernyanyi sejak berpisah dengan Yeon-woo.

Usai menghidangkan masakannya, Eun-sup sempat kaget mendengar Yeon-woo tidak suka roti (padahal dirumah tersebut terdapat panggangan besar). Ye-kang menjelaskan semuanya, mulai dari kesukaan ibunya terhadap roti hingga kenapa Yeon-woo justru membenci makanan favorit sang ibu. Obrolan keduanya terputus oleh kemunculan Min-ho secara mendadak.

Melihat kehadiran pria asing dirumah Yeon-woo, Min-ho nyaris saja bertengkar dengan Eun-sup. Diluar, Yeon-woo ditarik seseorang tidak dikenal kedalam sebuah mobil, dan menarik perhatian dua pria dirumahnya tersebut yang langsung mengejar. Namun karena tidak yakin, mereka mengurungkan pengejaran dan memutuskan menunggu Yeon-woo pulang.

Tak lama kemudian gadis itu muncul dan meminta Min-ho membawa Ye-kang keatas. Saat tinggal berdua, Yeon-woo memecahkan piring-piring berisi makanan yang telah disiapkan Eun-sup dan mengusir pria itu keluar. Heran dengan sikap tersebut, tentu saja Eun-sup tidak terima. Min-ho yang mendengar keributan maju membantu namun dicegah Yeon-woo.

Rupanya, didalam mobil gadis itu menerima sejumlah uang dari Sang-kuk kakak Eun-sup dengan syarat sang adik diusir keluar dari rumah. Tidak kehilangan akal, Eun-sup mengajukan syarat pengembalian cincin yang membuat Yeon-woo mati kutu.

Min-ho yang tidak ingin Yeon-woo ditinggal berdua dengan Eun-sup tidak mau kalah, ia meminta gadis itu untuk menyewakan kamar bagi dirinya. Secara kebetulan, pria polos itu tidak punya tempat tinggal setelah kamarnya disewakan kepada seorang mahasiswa. Karena tidak ada ruang kosong, terpaksa Min-ho tidur sekamar dengan Eun-sup.

Paginya sepulang dari dokter, Ye-kang berusaha membangunkan Eun-sup yang masih tidur untuk diajak bermain namun tidak ada reaksi. Setelah diperiksa, ternyata pria itu sakit panas. Mau tidak mau, Yeon-woo harus merawat sang tamu.


Episode 4
Dituduh mendapat dana dengan cara tidak benar, Yeon-woo langsung berujar bahwa jiwanya sekalipun siap digadaikan demi uang. Ucapan itu sebenarnya berdasar emosi belaka, gadis itu berusaha meminta pendapat Min-ho saat berpapasan namun kemudian mengurungkan niatnya.

Saat masuk kedalam, Min-ho kembali tarik urat dengan Eun-sup yang hendak keluar. Ucapan Ye-kang yang nampaknya senang akan kehadiran sang rival membuatnya semakin tidak enak, saat sendirian ia masuk kekamar Yeon-woo dan menciumi barang-barang gadis itu. Mendadak, ia menemukan kartu nama. Takut terjadi sesuatu yang tidak baik, Min-ho menyusul Yeon-woo ke bar.

Saat hendak masuk, ia kembali dicegat oleh polisi yang pernah berseteru dengannya. Terpaksa, pria itu menurut saat diminta menyamar sebagai seorang wanita. Penyelidikan terhadap seorang tersangka kasus pembunuhan nyaris saja berantakan saat Min-ho tidak mengacuhkan perintah, namun dengan perkasa ia berhasil menundukkan penjahat yang dicari.

Setelah mencari kesana kemari, Min-ho menemukan Yeon-woo di sebuah rumah makan. Sambil makan dengan wajah babak-belur, ia memberi sebuah nasehat berharga : pekerjaan apapun halal untuk mencari uang selama tidak membuat seseorang merasa bersalah. Saat pulang, gadis itu disambut oleh permintaan maaf Eun-sup, yang memberikan cincin kesayangannya pada Yeon-woo.

Namun, Yeon-woo menolak pemberian itu sambil berkata bahwa cincin itu tidak berguna baginya. Setelah itu, Eun-sup pergi mencari gadis yang dicintainya namun yang dicari malah bersembunyi sehingga aksi pria itu sempat menimbulkan keributan. Ditarik oleh beberapa orang polisi yang salah satunya adalah Min-ho, terpaksa Eun-sup berurusan dengan pihak berwajib.

Dalam keadaan mabuk, Eun-sup dibawa pulang oleh Min-ho, yang menitipkan pria itu pada Yeon-woo. Terkejut melihat air mata turun dari pipi pria itu dan berusaha menghapusnya, gadis itu kaget saat tangan Eun-sup tiba-tiba menggenggam tangannya erat sekali. Buru-buru keluar, perasaan keduanya mulai berubah sejak saat itu.

Min-ho yang tidak tahu akan kejadian tersebut dengan polosnya malah menawarkan Eun-sup sebagai bagian baru keluarga Yeon-woo, yang disambut oleh sikap canggung gadis itu. Mengingat nasehat Min-ho, Yeon-woo mendatangi Sang-kuk, mengembalikan uang pria itu, dan mengatakan tidak sanggup mengusir Eun-sup dari rumahnya. Sebelum pulang, gadis itu kaget melihat cincin yang melingkar di jari Sang-kuk sama persis dengan milik Eun-sup.

Memulai hari baru, Yeon-woo bersama Ye-kang membereskan rumah dan mempersiapkan dua kasur tambahan bagi penghuni rumah baru : Min-ho dan Eun-sup. Mendadak, muncul wanita yang dicintai Eun-sup yang sempat mengeluarkan pernyataan menyakitkan. Tak lama kemudian, Eun-sup pulang dan terkejut melihat kehadiran sosok yang tidak disangkanya.


Episode 5
Saat tinggal berdua, Yeon-woo secara tersirat mengakui bahwa pernikahannya tidak didasari cinta sehingga hal itu semakin membuat Eun-sup penasaran. Pria itu menolak saat diajak kerja sama, dengan tegas wanita itu menyatakan bahwa pertemuan mereka itu adalah yang terakhir.

Ketika makan malam bersama, Min-ho kaget mendengar gadis yang disebut Yeon-woo sebagai 'calon istri' Eun-sup muncul di rumah mereka. Saat mengobrol berdua, pria itu mendukung Eun-sup yang mengaku tidak bisa menytakan isi hatinya. Namun ia mengingatkan bahwa bila saat itu tiba, Eun-sup harus menyatakan betapa berartinya wanita itu bagi dirinya.

Jung Seung-bum ayah Eun-sup menyatakan diri segera mengundurkan diri dari dunia bisnis, namun ia tergagap saat ditanya siapa penggantinya. Dari kejauhan, Sang-kuk memperhatikan dengan wajah masam. Hati pria itu sempat gembira mendengar adiknya berencana pulang ke Perancis, namun diluar mereka dicegat oleh polisi yang terus menyelidiki misteri kematian rekan bisnis Seung-beum.

Persahabatan Min-ho dan Eun-sup semakin erat. Saat Yeon-woo bekerja keras membanting tulang untuk menghidupi dirinya dan Ye-kang, keduanya menyambut kehadiran gadis itu dari luar rumah. Namun sesampai dirumah, Yeon-woo terkejut saat mendapati uangnya lenyap tak berbekas.

Waktu tahu itu ulah Ye-kang, yang kesal karena sang kakak lebih memperhatikan uang daripada dirinya, bagian belakang gadis kecil itu habis dipukuli. Beruntung ada Eun-sup, yang langsung melerai keduanya dan memeluk Ye-kang yang menangis tersedu-sedu.

Rencana Eun-sup kembali ke Perancis buyar ketika di hari keberangkatan ia mendapati ye-kang dalam kondisi mengenaskan. Analisa dokter yang mengharuskan gadis kecil itu dioperasi membuat pertahanan Yeon-woo runtuh, gadis itu menangis tersedu-sedu karena tidak tahu bagaimana membayar biaya operasi yang tidak murah.

Min-ho berusaha keras mencari uang untuk biaya operasi dengan meminjam dari ibunya, namun sikapnya yang kasar malah membuat pria itu ditampar. Saat pulang kerumah, Eun-sup nyaris saja menghajar Dal-jae yang mendadak muncul. Saat tahu pria itu adalah ayah Ye-kang, Dal-jae langsung dibawa kerumah sakit.


Episode 6
Meski diancam hukuman penjara, Min-ho nekat menjual ginjalnya pada makelar di pasaran gelap. Operasi gagal karena polisi datang menggerebek lokasi, beruntung Min-ho bisa lolos meski untuk itu ia harus berhadapan dengan polisi bagian kriminal yang menjadi musuhnya.

Dirumah, biaya operasi Ye-kang bisa ditutup karena Eun-sup telah menerima gaji selama setahun dari Soo-ah. Namun salah satu pasal perjanjian menyebutkan Yeon-woo harus ikut bekerja, yang membuat gadis itu tidak punya pilihan lain. Mendengar kabar itu, Min-ho bernapas lega dan bersyukur karena niat nekatnya tidak ketahuan.

Dasar apes, makelar penjual ginjal malah menghubungi ponsel Min-ho, yang kemudian diangkat Eun-sup. Dari situ Yeon-woo tahu akan niat sahabatnya tersebut. Saat sampai dirumah, gadis itu melampiaskan kemarahannya sambil menangis, Min-ho yang merasa bersalah langsung memeluknya dan berjanji tidak akan melakukan perbuatan senekat itu lagi.

Melihat yang muncul adalah dua orang yang masih berusia muda, manajer toko roti milik Soo-ah sempat meremehkan keduanya, namun bungkam saat mendengar pemuda itu lulusan akademi koki terkenal di Perancis.

Soo-ah meminta waktu bicara berdua dengan Eun-sup didalam ruangan. Wanita itu membeberkan rencana besarnya yaitu mendirikan akademi pembuat kue paling terkenal didunia. Langkah awal telah dicapai yaitu dengan menggandeng investor, berikutnya adalah membuat kue lezat dengan harga murah dan hanya bisa dibuat oleh satu orang.

Mereka tidak tahu bahwa perusahaan itu ternyata adalah milik ayah Eun-sup yang dikelola oleh Sang-kuk. Malamnya saat merayakan pesta penyambutan, Yeon-woo dimarahi sang manajer saat berusaha menyelinap keluar. Meski akhirnya berhasil, gadis itu terkesiap melihat Eun-sup berdansa mesra dengan Soo-ah.


Ep.7
Ketika mencoba kue yang tak lain adalah buatan Eun-sup, direktur Jung Seung-beum ternyata suka dan mengutus putranya Sang-kuk untuk meneruskan kerja sama dengan toko kue milik Soo-ah. Kabar gembira itu membuat Soo-ah sadar kalau impiannya bakal terwujud.

Sempat gugup saat bertemu muka dengan suami wanita itu, Eun-sup mulai memikirkan kue seperti apa yang bakal dibuatnya. Masukan dari Yeon-woo mengenai kue yang pernah dibuat ayahnya beberapa tahun silam membuka mata pria itu. Saat melihat Eun-sup membuat kue, Yeon-woo tertegun karena seolah melihat ayahnya yang telah meninggal yang beraksi.

Melihat Yeon-woo mengantuk, Eun-sup meminta gadis itu beristirahat. Saat bangun, pria itu menyodorkan kue buatannya dan memberi kado jepitan rambut berwarna ungu pada Yeon-woo. Baru saja mengobrol akrab, Min-ho mendadak muncul dan dengan perasaan tidak berdosa mencicipi kue yang didesain oleh Eun-sup.

Meski berniat baik membelikan makanan untuk kedua sahabatnya yang bekerja keras, Min-ho naik darah karena merasa dirinya diacuhkan. Ia mulai curiga ada sesuatu diantara Eun-sup dan Yeon-woo. Paginya saat melihat gadis itu mengenakan lipstik, Min-ho malah menertawakan Eun-sup dan berniat membelikan lipstik yang lebih bagus.

Saat hendak mengambil kue, Sang-kuk terkejut saat diperkenalkan dengan sang koki yang tak lain adalah Eun-sup sang adik (yang tidak mengenalinya). Saat sampai dikantor, ia langsung membanting bungkusan kue itu dengan kesal.

Mendengar Eun-sup berniat lembur dan menyuruhnya pulang, Yeon-woo yang masih terbayang ucapan Soo-ah soal jepit rambut bergegas pulang. Kekesalan itu membuatnya jadi sangat sensitif, di rumah sakit ia memarahi Dal-jae yang kembali bertingkah. Sementara itu, Sang-kuk menemui Soo-ah dan setengah memaksa wanita itu memecat Eun-sup dengan alasan kue buatan pria itu tidak enak.


Ep.8
Ketika berbicara empat mata dengan Soo-ah, Sang-kuk memutarbalikkan fakta dan mengatakan kue buatan toko wanita itu tidak enak dimata sang ayah. Sempat berdebat, pria itu dengan setengah memaksa meminta koki pembuat kue itu yang tak lain adalah Eun-sup diberhentikan.

Eun-sup memenuhi janjinya untuk membuat kue paling enak yang pernah dibuatnya untuk dihadiahkan kepada Ye-kang. Tertegun melihat kue yang sama persis dengan buatan ayahnya belasan tahun silam, malamnya Yeon-woo mencobai kue tersebut sambil menangis.

Tak heran paginya Ye-kang menangis karena menduga Dal-jae yang memakannya. Sempat terjadi tarik urat, Yeon-woo muncul dan membeberkan semuanya. Setelah itu, ia pergi bersama Eun-sup untuk berbelanja sambil bergandengan mesra.

Bertepatan dengan itu, ayah Eun-sup datang ke toko untuk membeli kue namun gagal bertemu dengan koki yang tidak lain adalah anaknya. Di kantor, Sang-kuk yang baru saja mengetahui rahasia dibalik kembalinya Eun-sup berusaha menekan Soo-ah yang sedang mengendarai mobil.

Akibatnya sesampai di toko, Soo-ah melampiaskan kemarahannya pada Eun-sup. Yeon-woo berusaha membela rekannya dengan membeberkan sejumlah bukti kelezatan kue buatan Eun-sup, namun Soo-ah menepis semua dan mengingatkan akan status gadis itu yang hanyalah bawahan. Melihat itu, Eun-sup berusaha menengahi dengan mengatakan bakal berusaha lebih baik lagi.

Rupanya sikap tenang itu hanya sementara. Begitu Soo-ah keluar, ia membanting barang-barang. Melihat itu, Yeon-woo membuang kue yang baru dibuat dan mengejek Eun-sup sebagai pria lemah. Pria itu langsung membalas tidak keberatan diperalat karena ia masih mencintai Soo-ah.

Namun Soo-ah bukan orang bodoh, ia mulai memikirkan sikap aneh Sang-kuk dan langsung teringat bahwa cincin yang dipakai pria itu sama persis seperti milik Eun-sup. Sementara itu, Min-ho yang berhasil mengajak Yeon-woo menonton bioskop nekat berusaha merangkul gadis itu, namun ditepis.

Sikap tersebut membuat Yeon-woo bergegas keluar, Min-ho mengejar sambil minta maaf meski ia tahu bahwa selama menonton, pikiran sahabatnya itu melayang entah kemana. Penasaran dengan sikap aneh itu, Min-ho menanyakan bagaimana perasaan gadis itu sesungguhnya kepada Eun-sup. Jawaban yang diberikan membuat dunianya serasa berputar.


Ep.9
Sepanjang perjalanan pulang bersama Eun-sup, Yeon-woo hanya bisa diam dan langsung masuk kamar setiba di rumah. Dari luar, pria itu mengajaknya bicara dengan meminta maaf dan mengaku tidak tahu persis apa itu cinta. Ditempat lain, Min-ho yang uring-uringan kembali ke tempat sang ibu.

Paginya, Soo-ah berusaha mengorek keterangan seputar cincin Eun-sup. Dari penuturan pria itu diketahui bahwa ia adalah putra tunggal, yang berarti Sang-kuk bukanlah putra kandung direktur. Saat berpapasan dengan Yeon-woo, gadis itu berusaha menghindar dan menolak saat ditawari kue.

Sementara itu, kue buatan Eun-sup telah memikat direktur Seung-beum sehingga pria setengah baya itu meminta Sang-kuk untuk mengatur waktu bertemu dengan pemilik toko kue dan kokinya. Pusing mendapat perintah yang tidak bisa ditolak, pria berkacamata itu makin terpojok setelah Soo-ah membuka rahasianya saat mereka bertemu.

Tidak tahan dengan perasaannya sendiri, Yeon-woo mengajukan permintaan berhenti. Ketika tahu partnernya diganti dengan alasan pengunduran diri, Eun-sup berusaha mengejar namun gadis itu telah pergi dengan bis. Tinggallah pria itu sendiri menyesali keadaan yang terjadi.

Ketika turun, Yeon-woo terkejut mendapat sambutan dari Min-ho yang berpakaian necis. Saat mengobrol berdua, pria itu nyaris tidak percaya mendengar niat gadis itu untuk kembali seperti dulu dan melupakan cintanya, seolah ayah Yeon-woo mendengar doanya. Untuk merayakannya, keduanya makan malam bersama sambil menebar kegembiraan.

Di hari operasi Ye-kang, Eun-sup datang namun langsung dihadang oleh Min-ho yang mengatakan bahwa Yeon-woo tidak ingin bertemu pria itu lagi. Sementara itu, Yeon-woo yang duduk berdua dengan Dal-jae menanyakan seputar pesan sang ibu sebelum meninggal.

Ia terkejut campur terharu mendengar bunyi pesan itu : Dal-jae harus terus berada disisi Yeon-woo dan tidak boleh meninggalkan gadis itu sampai kapanpun. Perasaan Yeon-woo semakin campur-aduk saat mendengar ayah tirinya berkata tidak perduli kalau cintanya pada sang ibu hanya bertepuk sebelah tangan dan tidak menyesal pernah mencintai sang istri.


Ep.10
Eun-sup diajak makan malam di sebuah restoran mewah oleh Soo-ah, yang kemudian menyodorkan kunci apartemen dan meminta pria itu tinggal disana dengan status sebagai pria simpanan. Semakin lama mereka mengobrol, Eun-sup semakin sadar siapa orang yang telah membuatnya jatuh hati : Yeon-woo.

Pria itu langsung berlari meninggalkan restoran, mencari Yeon-woo yang berada dirumah sakit dan menarik gadis itu keluar. Eun-sup mengutarakan semua isi hatinya, kemudian memeluk Yeon-woo. Secara kebetulan, Min-ho muncul sambil membawa seikat bunga, yang jatuh karena kekagetan pria itu melihat adegan yang tidak disangka didepan mata.

Memisahkan pasangan itu dengan lemparan batu kemudian memukul Eun-sup, Min-ho kemudian beranjak pergi. Saat dirumah, Eun-sup minta maaf dan mengaku kalau dirinya sudah kadung jatuh cinta pada Yeon-woo. Meski kesal, namun Min-ho membela sahabatnya tersebut saat segerombolan orang masuk kedalam rumah dan berusaha melukai Eun-sup.

Orang-orang yang ternyata suruhan Sang-kuk tersebut semula berniat mematahkan jari Eun-sup, namun berkat cincin keluarga, tangan pria itu hanya mengalami luka luar. Sepulang dari rumah sakit, hati Min-ho kembali panas melihat Yeon-woo hanya memperhatikan Eun-sup, namun belakangan gadis itu sadar.

Saat bertemu direktur Seung-beom, Soo-ah sengaja menyinggung keadaan kokinya untuk menekan Sang-kuk. Kesal dan berusaha mengintimidasi wanita itu, Soo-ah balik mengancam hingga Sang-kuk tidak berkutik. Rupanya, ia punya rencana untuk memanfaatkan pria itu demi kepentingan bisnisnya.

Namun saat di toko ia kembali kecewa karena Eun-sup memilih Yeon-woo sebagai asisten, sehingga hubungan keduanya kian akrab. Min-ho yang pusing karena sang ibu berusaha menjodohkannya dengan gadis lain makin jengkel melihat keakraban keduanya, dengan sengaja ia menyetujui perjodohan tersebut didepan Yeon-woo dan Eun-sup.

Penasaran dengan koki toko milik Soo-ah, diam-diam Seung-beom mendatangi toko wanita itu. Dari kaca jendela, ia terkejut melihat orang yang meracik kue kesukaannya tak lain adalah anaknya sendiri, yang saat itu sedang dikerjai manajer toko.

Ep.11
Saat mengobrol berdua, Eun-sup dengan dingin menolak kenyataan pria yang didepannya adalah sang ayah, dan menyebut bahwa yang dimaksud telah meninggal 15 tahun sebelumnya. Rupanya, pemuda itu masih belum bisa melupakan aksi sang ayah saat membunuh seseorang.

Yeon-woo yang melihat dari belakang kaget melihat sikap tersebut, namun ia tidak berani menanyakan secara langsung. Dirumah saat tidur, Eun-sup nyaris saja dipukul oleh Min-ho, beruntung Yeon-woo muncul dan memisahkan keduanya.

Kuatir bertemu kembali dengan sang ayah, Eun-sup tidak bekerja keesokan harinya. Kesempatan itu digunakan Yeon-woo untuk mengajak pria itu ke makam sang ayah. Namun karena pulang terlalu malam, mereka terpaksa menginap di desa setempat. Saat gelap, keduanya berciuman dan berpelukan dengan mesra hingga terlelap.

Mengetahui kalau Sang-kuk pura-pura tidak tahu dimana Eun-sup berada, direktur Seung-beom marah dan memerintahkan sang anak angkat untuk mencari pemuda itu. Saat hendak pulang, Eun-sup yang bergandengan tangan dengan Yeon-woo maklum kalau sekumpulan pria yang mencegatnya adalah suruhan sang ayah, dan memutuskan untuk mengikuti mereka.

Seung-beom kembali berusaha membujuk Eun-sup namun gagal. Saat keluar, pemuda itu dicegat oleh Sang-kuk yang memohon-mohon sambil berlutut, sayang hasilnya sama saja. Rupanya itu adalah taktik pria berkacamata tersebut untuk merebut simpati sang ayah. Sesampai dirumah, Yeon-woo bertengkar dengan Min-ho yang menuduhnya macam-macam.

Ketika muncul di toko roti, Eun-sup mendapat sambutan dari rekan-rekannya terutama sang manajer yang baru tahu siapa pemuda itu sebenarnya. Semula berencana memberhentikan Yeon-woo, Soo-ah terpaksa kembali membiarkan gadis itu menjadi asisten Eun-sup.

Ep.12
Selama ketiganya makan, Soo-ah berusaha menunjukkan bahwa dirinya sangat mengenal Eun-sup hingga ke hal-hal kecil. Tidak mau kalah, Yeon-woo melakukan 'serangan balik' ketika dengan lugunya ia menanyakan seputar perkembangan harga beras. Kontan, Eun-sup tersenyum mendengarnya.

Ketika kembali ke rumah sakit, mereka disambut oleh Min-ho dengan muka masam. Meski sudah berusaha membujuk, Yeon-woo tidak mampu mencegah pria itu pergi. Ditengah hubungan yang makin mesra, mereka tidak sadar bahwa Eun-sup dibuntuti oleh Ban-jang rekan polisi Min-ho yang baru mengetahui bahwa pria itu ternyata adalah putra Seung-beom yang sedang diincarnya.

Saat hendak pulang, Eun-sup ditahan Soo-ah dengan alasan minta bantuan tentang sebuah proyek. Akibatnya Yeon-woo terpaksa pulang sendirian, namun gadis itu kembali karena sesuatu hal. betapa kagetnya dia mendengar pembicaraan Eun-sup dan Soo-ah tentang kedekatan mereka, Yeon-woo langsung pergi dengan perasaan hancur meski Eun-sup sudah berusaha menjelaskan bahwa itu masa lalu.

Namun pertengkaran mereka tidak berlangsung lama, belakangan Yeon-woo sadar bahwa asal kemarahannya adalah karena ia cemburu pada Soo-ah. Tidak hanya itu, Eun-sup juga berbaikan dengan Min-ho beberapa saat sebelumnya.

Kuatir dengan penyelidikan polisi yang semakin dekat, Sang-kuk memerintahkan anak buahnya untuk 'mengerjai' Ban-jang. Hasilnya, pria yang baru saja bercerai itu dipukuli hingga babak-belur. Meski begitu, tekadnya mengungkap kedok Seung-beom tetap kuat, ia menelepon Min-ho dan mengajak bertemu.

Min-ho sempat heran melihat obsesi Ban-jang terhadap Seung-beom, namun ia tetap menurut ketika pria itu mengajak untuk menguntit pria yang disebut anak direktur tersebut. Begitu melihat wajahnya, Min-ho kaget ketika tahu orang itu adalah Eun-sup. Ia langsung teringat dengan ucapan pria itu sebelumnya, terutama cerita Yeon-woo tentang prestasi Eun-sup saat di Perancis.

Ep.13
Melihat Min-ho termangu saat makan, Yeon-woo dan Eun-sup keheranan dan menegurnya. Di luar, Min-ho menarik sahabatnya tersebut dan memaksa untuk jujur mengenai latar belakangnya, namun Eun-sup menolak dan meminta supaya masa lalunya tidak diungkit lagi.

Min-ho jadi serba salah didepan Ban-jang dan terus berusaha menghindar saat pria itu mengajaknya menangkap basah putra Seung-beom. Didalam restoran, Eun-sup bertemu dengan Sang-kuk, yang dengan mulut manisnya mengatakan bahwa alasan sang ayah menanam investasi adalah karena dirinya.

Hal itu membuatnya marah, Eun-sup langsung melabrak Soo-ah dan memperingatkan wanita itu untuk tidak mengkhianatinya. Kepada Yeon-woo, pria itu mengaku tidak akan masuk kerja beberapa hari untuk menggertak. Saat sendirian, gadis itu kedatangan Seong-beom. Keakraban keduanya dilihat Min-ho, yang kemudian berusaha menasehati agar Yeon-woo menjaga jarak dari Eun-sup.

Paginya, Soo-ah menemui Eun-sup untuk meminta maaf, kemudian mengingatkan pria itu supaya tidak percaya begitu saja akan kepolosan Yeon-woo. Pria itu salah paham terutama setelah melihat mobil baru gadis itu. Yeon-woo yang marah disebut gadis materialistis melempar kunci mobil pemberian Seung-beom dan pergi.

Saat menguntit kediaman Seung-beom, Ban-jang dan Min-ho ketahuan oleh para pengawal pribadi pengusaha tersebut. Yang lebih parah lagi, keduanya bertemu Eun-sup yang datang untuk mengembalikan mobil. Ban-jang baru sadar kenapa Min-ho bersikap aneh setiap kali membicarakan Seung-beom dan keluarganya.

Dirumah Eun-sup meminta maaf kepada Yeon-woo atas kesalahpahaman yang terjadi, dan menceritakan alasan sebenarnya ia menolak memaafkan pada Seung-beom. Mendengar cerita pilu itu, Yeon-woo meneteskan air mata tanpa sadar bahwa pria yang dicekik Seung-beom adalah ayahnya sendiri.

Ep.14
Untuk memastikan kasus Seung-beom ditutup selamanya, Sang-kuk melenyapkan saksi kunci perkara pembunuhan yang telah menjadi misteri selama 15 tahun itu. Melihat kenekatan anak angkatnya tersebut, pria tua itu terkejut.

Saat berjalan dibawah hujan, Min-ho mendadak ditarik Ban-jang kesebuah tempat sepi. Rupanya, mantan polisi itu ngotot mengajak Min-ho untuk menyantroni Seung-beom dan menceritakan semuanya pada Yeon-woo. Dasar apes, gadis itu ternyata berada dibelakang mereka dan mendengar semuanya.

Begitu tahu siapa Eun-sup, apa yang ditakutkan Min-ho jadi kenyataan : Yeon-woo shock berat. Setelah mengusir pemuda itu keluar, ia mengurung diri di kamar dan baru mau keluar setelah dibujuk Ye-kang. Sementara itu, Eun-sup yang penasaran berusaha meminta penjelasan Min-ho, yang hanya bisa diam.

Untuk menebus semuanya, Yeon-woo mengambil keputusan nekat : menggunakan surat rumah untuk peminjaman ke bank dan mengembalikan semua hutangnya pada Soo-ah sekaligus keluar dari toko roti. Tidak hanya itu, ia juga mendatangi rumah Seung-beom yang saat itu terbaring lemah akibat ditusuk Ban-jang (yang kemudian ditahan).

Meski marah karena tahu pria itu adalah pembunuh sang ayah, namun Yeon-woo berusaha tenang dan mengatakan bahwa tidak akan pernah memaafkan Seung-beom. Ia juga memberitahu Seung-beom tentang penderitaan Eun-sup selama 15 tahun terakhir. Tepat saat gadis itu pergi, Eun-sup datang. Tidak terima dengan penjelasan sang ayah, ia kembali marah-marah.

Setelah lama menunggu, Min-ho akhirnya berkesempatan menemui Ban-jang yang ditahan. Sadar seberat apa beban yang dipikul pria itu, Min-ho hanya bisa mengatakan bahwa berteman dengan Ban-jang selama beberapa minggu terakhir merupakan pengalaman tak terlupakan dalam hidupnya, dan membuat mata pria itu berkaca-kaca.

Ep.15
Cara yang digunakan dengan berpura-pura sebagai gadis materialistis berhasil, Eun-sup marah kemudian menamparnya sebelum pergi. Min-ho yang berusaha menghibur gadis itu gagal total, dan langsung menarik tubuh Yeon-woo. Di pelukan sahabatnya, Yeon-woo menangis tersedu-sedu.

Eun-sup yang kecewa menghabiskan waktu dengan mabuk-mabukan, Min-ho yang tidak tega membawanya kembali ke hotel. Dirumah dalam keadaan gelap, Yeon-woo mengecek ponselnya dan mendapati pesan-pesan yang disampaikan Eun-sup. Saat bangun, Eun-sup kaget melihat kehadiran Sang-kuk, dan pergi dengan kesal.

Untuk menghibur Yeon-woo, Min-ho meminjam kunci toko ibunya. Ia membawa gadis itu kesana, dan memintanya untuk mencoba gaun pengantin. Melihat kecantikan gadis itu, Min-ho sempat tertegun sebelum melakukan hal mengejutkan : ia melamar gadis itu.

Sempat tergagap, Yeon-woo akhirnya luluh mendengar Min-ho mau menerima dia apa adanya. Saat mendengar gadis itu setuju, pemuda itu langsung melampiaskan kegembiraannya dengan berteriak-teriak. Sayang, sang ibu justru menentang keras hubungan mereka berdua.

Kembali mabuk-mabukan, Eun-sup ditemukan oleh Soo-ah yang membawanya ke hotel. Saat hendak tidur disamping pria itu, Eun-sup mendadak bangun dan menegaskan bahwa hubungan mereka telah berakhir. Dalam hatinya, ia berniat memenangkan kembali hati Yeon-woo.

Saat datang kerumah gadis itu dan bertemu dengan Ye-kang serta Dal-jae, secara tidak sengaja pria itu menemukan foto ayah Yeon-woo. Eun-sup sangat terkejut melihat wajah di foto itu adalah wajah pria yang dicekik ayahnya sampai mati belasan tahun silam. Dari situ, ia baru sadar apa penyebab perubahan sikap Yeon-woo.

Ep.16
Begitu melihat foto, Eun-sup terhenyak. Rupanya, pria dalam foto alias ayah Yeon-woo sama dengan pria yang dicekik ayahnya belasan tahun silam. Ia langsung berlari keluar rumah dan mencari Min-ho. Saat mengobrol berdua, Min-ho meminta sahabatnya untuk menjauhi Yeon-woo.

Takut Yeon-woo berubah, Min-ho meminta gadis itu mempercepat pernikahan mereka namun akhirnya ia bisa diyakinkan untuk tidak berbuat nekat. Saat pulang, Eun-sup sudah menunggu dan menceritakan semua yang diketahuinya. Meski begitu, Yeon-woo tidak bergeming, mengemasi barang pemberian pria itu, dan melemparkannya ke tepi jalan.

Melihat Eun-sup terus berlutut sampai pagi, Yeon-woo tidak tega dan mengajak bicara empat mata. Disitu, ia menceritakan niatnya menikahi Min-ho dalam waktu dekat. Sementara itu, Soo-ah yang berencana mengikuti suaminya ke Amerika mencetuskan niat menghabisi Yeon-woo didepan Sang-kuk, namun belakangan menariknya kembali sambil tersenyum penuh misteri.

Sedih dengan nasibnya, Eun-sup menziarahi makam ayah Yeon-woo. Setelah meletakkan seikat bunga, ia menangis dan menceritakan perasaan cintanya pada Yeon-woo. Sementara itu, Yeon-woo menghabiskan waktunya berdua dengan Min-ho. Saat keduanya berciuman, gadis itu sadar dirinya belum bisa melupakan Eun-sup. Min-ho hanya bisa menghela napas.

Paginya, Yeon-woo berniat mendatangi makam sang ayah dan memberitahu rencana tersebut kepada Min-ho. Ia tidak sadar, saat itu Eun-sup masih berada disana setelah menginap di hotel yang sama dengan hotel saat keduanya bermalam.

Ep.17
Benar saja dugaannya, Eun-sup berada tidak jauh dari sana. Keduanya bertatapan muka dan mengobrol, pria itu mengaku tidak akan datang ke pesta pernikahan karena harus berangkat ke Paris. Saat pulang, keduanya naik bis yang sama namun duduk berjauhan.

Setelah berusaha menjodohkan ibunya dengan Ban-jang, Min-ho berangkat ke stasiun untuk menjemput Yeon-woo. Berniat memberi kejutan, ia malah mendapatkan gadis yang dicintainya bersama Eun-sup. Min-ho diam-diam membuntuti keduanya, dan semakin salah sangka saat Eun-sup memeluk Yeon-woo. Habis kesabaran, ia mendatangi pria itu dan memukulnya.

Sesampai dirumah, Yeon-woo termenung ketika tahu hari itu adalah peringatan kematian sang ayah. Saat semuanya tidur, ia menggunakan ilmu yang diajarkan Eun-sup untuk membuat kue. Setelah berhasil, ia memasang lilin dan merayakannya sendirian sambil menangis.

Kalap mendengar Seung-beom berniat mewariskan seluruh hartanya pada Yeon-woo, Sang-kuk berbalik 'menyerang' sang ayah angkat dengan meracuninya. Dalam keadaan setengah sekarat, Seung-beom mendengar rencana busuk pria berkacamata tersebut untuk menguasai seluruh hartanya.

Saat menjaga restoran, Yeon-woo didatangi Eun-sup yang mengenakan kacamata hitam (mengingat ucapan gadis itu yang mengatakan tidak mampu melihat mata pria itu karena teringat mendiang ayahnya). Didalam, pria itu berubah pikiran dan mengatakan tidak akan pergi ke Paris sebelum Yeon-woo membuka toko roti sendiri. Niatnya membantu langsung ditolak gadis itu.

Min-ho mempercepat rencana pernikahannya dan langsung menyebar undangan, yang salah satunya diberikan kepada Eun-sup. Namun saat keduanya bertemu, Eun-sup mendesak Min-ho agar membantunya memberi bantuan supaya Yeon-woo bisa membuka toko kue sebelum menikah.

Ep.18
Saat bertemu muka, Min-ho kaget setelah mengetahui alasan dibalik wajah sedih Eun-sup : ayahnya sedang sekarat. Dirumah, Yeon-woo kaget mendengar rencana rapi yang telah disusun Min-ho. Akhirnya, impian gadis itu membuka toko kue menjadi kenyataan.

Yeon-woo semakin berseri-seri setelah ia mendapat pujian saat mengikuti kursus kue. Sayang, niat baik Min-ho belakangan ketahuan, Yeon-woo kecewa saat tahu 'dalang' di balik semua itu adalah Eun-sup dan menuduh sahabatnya tersebut sebagai orang tidak tahu malu. Derita Min-ho belum berakhir, ia dimarahi sang ibu sehingga terpaksa mengungsi ke tempat Eun-sup.

Sambil bermain basket, pria lugu itu diajari kiat-kiat memenangkan hati Yeon-woo oleh Eun-sup. Min-ho sadar kalau sikapnya selama ini salah, ia meminta Yeon-woo untuk bertemu dan sambil menunggu, merobek-robek kartu undangan yang telah dicetak.

Tepat saat hendak pergi menemui Min-ho, mendadak Yeon-woo mendapat telepon dari Sang-kuk dan mendapat kabar mengejutkan : Seung-beom ternyata bukan pembunuh ayahnya. Akibatnya, ia malah mendatangi Eun-sup baru Min-ho. Saat sampai ditempat yang telah dijanjikan, Min-ho telah pergi dan sejak itu sulit dihubungi.

Ketika bertemu Sang-kuk, Yeon-woo semakin penasaran tentang teka-teki pembunuh ayahnya apalagi pria berkaca mata itu seolah mempermainkannya. Saat menyusul Min-ho, yang minta dipindahtugaskan, keduanya adu mulut yang diakhiri dengan Min-ho yang pergi begitu saja. Sementara itu, Eun-sup yang merasa sang ayah tidak akan bertahan lagi berencana menemui Yeon-woo.

Ep.19
Sebelum pergi meninggalkan gadis itu, Min-ho berpesan supaya Yeon-woo mau memaafkan Seung-beom yang sekarat dan tidak membiarkan Eun-sup kembali ke Perancis. Tepat disaat itu, Eun-sup terus menemani sang ayah dan tidur disampingnya.

Saat hanya berdua, Sang-kuk menuturkan rencananya membunuh Yeon-woo pada Seung-beom yang tidak bisa bereaksi. Eun-sup yang belakangan datang sempat curiga terhadap sebuah benda ditempat sampah, dan memeriksakannya. Ia sangat terkejut mendengar isi dari botol kecil tersebut sangat berbahaya bagi tubuh manusia.

Waktu bersama Sang-kuk, Yeon-woo terlihat oleh Ban-jang yang mengenali gadis itu, dan memutuskan untuk mengikuti setelah sebelumnya menelepon Min-ho. Sementara itu, Seung-beom yang mulai pulih membisikkan kepada Eun-sup untuk menyelamatkan Yeon-woo.

Di sebuah gudang terpencil, Sang-kuk menyiramkan bensin di sekeliling Yeon-woo sambil membeberkan kenyataan bahwa dialah pembunuh ayah gadis itu. Namun, niatnya gagal oleh kemunculan mendadak Min-ho. Keduanya terlibat pergumulan seru, yang berakhir dengan terlukanya polisi tersebut oleh pisau Sang-kuk.

Ketika hendak lari, Sang-kuk dicegat oleh Eun-sup, yang dalam keadaan marah campur berduka (karena Seung-beom belakangan meninggal) menghajar pria kaca mata itu hingga babak-belur. Saat berniat membunuh, Eun-sup diingatkan Min-ho supaya tidak melakukan kesalahan yang sama dengan kejadian 15 tahun silam.

Eun-sup tersadar, dan meminta tolong Ban-jang untuk membawa Yeon-woo yang pingsan ke rumah sakit. Kemudian, ia mengurus Min-ho yang terluka parah. Keduanya masih sempat bertukar umpatan sebelum mata Min-ho tertutup, Eun-sup langsung panik melihatnya.

Ep.20
Semua deg-degan menanti tim dokter mengoperasi Min-ho, Ban-jang semakin dipusingkan oleh bungkamnya Sang-kuk yang telah ditangkap. Saat sadar, Yeon-woo langsung menanyakan keadaan Min-ho kepada Dal-jae, yang berpura-pura mengatakan bahwa semua baik-baik saja.

Kabar tentang kritisnya kondisi Min-ho tanpa sengaja didengar Yeon-woo, yang ketika itu pura-pura tidur, dari Eun-sup. Sempat menangis mendengar pesan pria itu, ia memutuskan untuk menemani Min-ho yang terbaring dalam kondisi koma. Melihat adegan itu pagi harinya, ibu pria itu meminta pihak rumah sakit melarang siapapun menjenguk sang anak dan memarahi Yeon-woo.

Ketika hendak menebar abu sang ayah, Eun-sup terkejut melihat kehadiran Yeon-woo yang rupanya tleah memutuskan untuk memaafkan Seung-beom. Saat pulang, gadis itu menyempatkan diri mengunjungi Min-ho. Kunjungan tersebut sukses membuat pria itu bangun dari komanya, Yeon-woo yang sempat gembira mengurungkan niatnya setelah teringat pesan ibu Min-ho.

Kejutan demi kejutan dalam kehidupan Yeon-woo tidak hanya sampai disitu, ia juga mendapat kabar dari Eun-sup kalau Seung-beom telah mewariskan seluruh harta kepada gadis itu. Meski sudah tidak miskin lagi, Yeon-woo memutuskan untuk berimigrasi karena tidak ingin menyakiti Min-ho lagi.

Saat sadar, Min-ho sempat keheranan melihat Yeon-woo tidak pernah menjenguknya. Dari Eun-sup ia baru tahu kalau gadis itu terus menemaninya selama 5 hari, dan saat ini berencana pindah ke luar negeri. Kabar tersebut membuat Min-ho kaget, tapi ia berusaha menutupinya didepan Eun-sup.

Ep.21
Saat memikirkan Yeon-woo pergi dengan Eun-sup, mendadak Ban-jang masuk dengan membawa kursi roda. Keduanya harus bermain kucing-kucingan dengan petugas rumah sakit dan nyaris ketahuan ibu Min-ho. Beruntung, Ban-jang berhasil mengelabuhinya, sehingga mereka bisa keluar dari rumah sakit.

Rupanya Yeon-woo tidak pergi ke luar negeri, ia hanya mengantar Eun-sup yang hendak berkelana. Saat tiba, Min-ho baru sadar kalau dirinya dibohongi sang sahabat, yang nyengir lebar. Sebelum berpisah, Eun-sup mengingatkan Min-ho untuk menjaga Yeon-woo dengan baik.

Dengan mobil Ban-jang, Min-ho berusaha mengejar bis yang dinaiki Yeon-woo. Meski harus meringis menahan sakit, pria itu berseri-seri melihat gadis itu turun dan menghampirinya. Sayang reaksi yang diberikan tidak sesuai harapan, Yeon-woo dengan ketus mengatakan hubungan mereka telah berakhir.

Tak terasa, beberapa bulan telah berlalu sejak kejadian tersebut. Min-ho pindah ke sebuah pulau dan menjadi polisi disana, sementara ibunya dan Ban-jang siap menikah. Sementara itu, Yeon-woo dibantu oleh Dal-jae menolak menggunakan uang pemberian Seung-beom dan berjuang membuka toko roti.

Suatu hari, ia dikejutkan oleh kehadiran sahabat lama yang baru pulang dari Alaska : Eun-sup. Rupanya, Yeon-woo berniat mengembalikan semua harta Seung-beom kepada putranya, ia merasa cukup mampu hidup mandiri terutama setelah mendapat nasehat dari Soo-ah. Obrolan keduanya terputus oleh kehadiran Ban-jang, yang datang untuk menyerahkan undangan.

Ep.22 (tamat)
Cerita tentang wanita hamil yang terkena AIDS, namun tetap gembira menyambut kehamilannya, membuat Yeon-woo tersadar akan pentingnya menghargai kehidupan. Di hari pernikahan ibu Min-ho dan Ban-jang, Eun-sup mulai bersiasat untuk menyatukan kembali Yeon-woo dan Min-ho.

Memutuskan hadir setelah mendengar Min-ho tidak datang, Yeon-woo terkejut melihat kehadiran pemuda itu. Suasana sempat berlangsung canggung, apalagi setelah Eun-sup merangkul gadis itu dengan mesra. Rupanya itu hanya akal-akalan, keduanya berhasil dijebak hingga berada didalam satu mobil.

Usai mengantar pasangan pengantin baru ke bandara, Eun-sup mengunjungi Soo-ah, yang sedang hamil, dengan membawa dua buah kotak berisi kue. Ternyata yang satu lagi diberikan pada Sang-kuk, yang sedang meringkuk di penjara. Sebelum pergi, Eun-sup menceritakan bahwa almarhum ayahnya telah memaafkan pria yang disebutnya dengan panggilan kakak tersebut.

Setelah membawa Yeon-woo ke rumah barunya, ucapan Min-ho bahwa dirinya bukan apa-apa tanpa kehadiran gadis itu membuat mantan sahabat dekatnya tersebut kesal dan beranjak pergi. Min-ho harus berpura-pura bunuh diri supaya Yeon-woo runtuh pertahanannya, menangis, dan mengaku bagaimana perasaan gadis itu sebenarnya.

Saat menggendong Ye-kang, Eun-sup tersenyum melihat kemunculan dua orang yang telah ditunggunya, Yeon-woo dan Min-ho, sambil bergandengan tangan. Usahanya berhasil. Semua akhirnya hidup bahagia, terutama Yeon-woo, yang telah menemukan kekuatan dan hidup baru penuh warna setelah belajar hal terpenting dalam hidup : memaafkan kesalahan orang lain.
TAMAT

Sumber :
http://www.indosiar.com

3 komentar: